Guluk-Guluk, UA– Yayasan Annuqayah menggelar Tasyakuran dan Istigasah atas turunnya SK penggabungan Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika) ke Universitas Annuqayah Sabtu, 15 Juni 2024 di Aula KH. Abd. Basith AS.
Diketahui, Instika berada dibawah naungan Kementrian Agama (Kemenag) RI sedangkan Universitas Annuqayah berada dibawah naungan Kemdikbudristek RI. SK penggabungan Instika ke Universitas Annuqayah telah ditandatangani oleh Mentri Agama RI tertanggal 22 April 2024.
Dalam amanatnya, Ketua Yayasan Annuqayah, Drs. KH. Abbadi Ishomuddin, M.A mengatakan dengan diterbitkannya SK persetujuan dari Kemenag RI Instika sudah berakhir dan bergabung ke Universitas Annuqayah.
“Dengan terbitnya SK persetujuan dari Kemenag maka status Institut ilmu Keislaman Annuqayah sudah berakhir dan bergabung dengan Universitas Annuqayah. Saya di sini sebagai penghulu. Jadi nanti ada sambutan penyerahan dan sambutan penerimaan,” katanya.
Kepada Civitas Academica Instika dan Universitas Annuqayah ia mengucapkan terimakasih, terutama terhadap kinerja Rektor Instika dan Rektor Universitas Annuqayah yang telah menjaga, melestarikan dan mengembangkan perguruan tinggi di Annuqayah.

“Saya ucapkan banyak terimakasih kepada Rektor UA, atas usaha mulai dari pendirian hingga penggabungan, sepak terjang dan perjuangan yang tidak mudah. Bagaimana kita tidak punya SDM sehingga kita bisa mendirikan IST pada waktu itu. Kemudian dalam waktu yang tidak lama kurang lebih 4 tahun sudah bisa berubah ke Universitas. Tidak melalui pejabat yang kemudian mendirikan perguruan tinggi hanya sekejap mata,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa perguruan tinggi sudah seharusnya berangkat dari tradisi akademik yang bagus. Pihaknya berharap agak sistem akademik di Universitas Annuqayah dibangun dari tradisi akademik yang baik sehingga menjadi unggul.
“Karena memang perguruan tinggi itu harus berangkat dari tradisi akademik yang bagus. Perguruan tinggi yang tidak dibangun dengan tradisi akademik yang bagus tunggu saja kehancurannya. Bagaimana kita membangun sistem akademik yang unggul. Ini harus berangkat dari tradisi dan budaya akademik yang unggul. Ini yang saya harapkan,” tegasnya.
Tradisi akademik yang bagus ini menurutnya merupakan akar dari Pesantren Annuqayah sejak zaman dahulu. Karenanya, ia berharap akar tradisi akademik ini bisa dikuatkan dan dibangun.

“Annuqayah dulu dikenal dengan pesantren yang memiliki tradisi dan budaya akademik yang tinggi, sehingga alumni Annuqayah yang pindah ke pesantren lain maka menjadi seorang ustad. Nah, ini karena akar tradisi akademiknya yang bagus. Mari kita bangun dan dan perkuat tradisi akademik kita,” pungkasnya.