Guluk guluk, IST Annuqayah

Institut Sains dan Teknologi Annuqayah, Guluk guluk Sumenep Madura menggelar Rapat Senat Terbuka dan Wisuda ke-1 Program Sarjana Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) dan Fakultas Teknik.

Tercatat 190 mahasiswa dan mahasiswi lulusan IST Annuqayah dikukuhkan dalam Rapat Terbuka Senat dalam Wisuda ke-1 Institut Sains dan Teknologi (IST) Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep di Aula Asy-Syarqawi Pondok Pesantren Annuqayah, Kamis (26/10/2023).

Diketahui, kegiatan ini dihadiri oleh Masyaikh Pondok Pesantren Annuqayah, Pengasuh dan Ibu Nyai di lingkungan Pondok Pesantren Annuqayah, Mitra IST Annuqayah, Pimpinan Perguruan Tinggi, dan ratusan orang tua mahasiswa.

Pada wisuda perdana ini, sejumlah mitra IST Annuqayah seperti Baznas Sumenep, BRI Sumenep, Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Suci Pondok Pesantren Annuqayah, BMTNU Jawa Timur, dan BMSI guluk-guluk. Uang pembinaan tersebut diberikan kepada mahasiswa program terbaik tingkat Prodi, Fakultas, dan Institut.

Dr. KH. Muhammad Husnan, Rektor IST Annuqayah dalam sambutannya memaparkan beberapa pencapaian yang telah diupayakan oleh IST Annuqayah seperti akreditas Institusi, Program Studi, prestasi mahasiswa, kerja sama dengan kampus di Indonesia dan mitra IST Annuqayah dalam rangka pengembangan IST Annuqayah dan magang mahasiswa.

“Pencapaian ini tidak terlepas dari dukungan dari pihak di IST Annuqayah, terutama dukungan dari Yayasan Annuqayah dan doa para masyaikh Annuqayah,” ungkapnya.

Kiai Husnan berharap sarjana lulusan perdana IST Annuqayah menjadi sarjana pengabdi. Di hadapan mahasiswa yang wisuda, Ia menyebutkan lima rukun menjadi sarjana pengabdi.

“Saya berharap anda semua menjadi sarjana pengabdi. Ada lima rukun yang harus dipenuhi. Pertama. Kreatif. Sarjana pengabdi harus bermodal karya. Kedua, peduli. Pahamilah orang lain sebagaimana mereka sendiri bukan sebagaimana seleramu. Bangunlah empati untuk dirimu untuk orang lain dengan mencoba membantu dan memberi. Ketiga, tawadu’. Sarjana pengabdi harus memiliki sikap kerendahhatian yang berada di diantara sikap kerendahdirian dan kepongahan. Ketawaduan adalah pintu kemuliaan betapa banyak orang mulia karena tawaduk dan betapa banyak orang hina karena kepongahan,” ungkapnya.

“Keempat, ikhlas yaitu sarjana pengabdi harus bekerja secara professional, ulet, ajeg, dan teliti dengan orientasi hasil terbaik, bukan semata-mata pendapat orientasi finansial sebagai pendapatan utamanya. Dengan profesionalisme yang tinggi, maka keuntungan finansial akan mengiringi. Kelima, menghormati dan menghargai. Sarjana pengabdi menghormatlah pada semua orang, kepada yang lebih tua , kepada guru, kepada ulama, terlebih kepada kedua orang tua. Apapun keadaan orang tua kita, dial ah yang melahirkan, memberi nafkah, merawat,dan membiayai hidup kita dengan pengorbanan yang tiada tara untuk mengantarkan anak hidup bahagia,” ungkapnya.

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *