Guluk guluk, IST Annuqayah

Mental pengabdi di lingkungan Pondok Pesantren Annuqayah adalah bekerja. Bukan dengan SK karena jika SK maka akan ada akibatnya. Tetapi wajib bagi pemangku kebijakan untuk menghargai sesuai dengan kemampuannya.Begitulah yang disampaikan oleh Kiai Abbadi Ishomuddin , Ketua Yayasan Pondok Pesantren Annuqayah saat memberikan pengarahan di momen silaturahim Pimpinan IST Annuqayah, karyawan dan dosen Kamis (22/9/2022) di Aula Mini Instika.“Kalau di dunia pesantren yang kami tekankan adalah bekerja. Bukan SK. Jadi kalau SK sama dengan pegawai negeri. Karena kalau SK biasanya kan ada akibatnya,” ungkap Mantan Rektor Instika tersebut.Lebih lanjut, ia memaparkan tentang visi dan misi Pondok Pesantren Annuqayah. Salah satunya visi yang disebutkan adalah bagaimana menjaga tradisi ma’ruf dari para pendiri PP. Annuqayah.“Apa yang sudah menjadi tradisi di PP. Annuqayah, jadi bisa kita lanjutkan. Kami mohon agar menyesuaikan dengan kondisi di PP. Annuqayah,” tambahnya.Di kesempatan itu, ia juga berpesan agar beberapa persyaratan dan administrasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah juga tidak boleh diabaikan.“Harus berani berkorban tenaga waktu maupun finansial. Upaya upaya untuk memenuhi persyaratan sesuai dengan aturan pemerintah memang harus dilakukan dengan maksimal. Jadi jangan meremehkan,” tegasnya.Ke depan, ia menggagas agar semua dosen dan karyawan itu ada asuransinya agar kesejahteraan itu lebih terjamin.Perlu diketahui bahwa kegiatan ini dihadiri oleh Pimpinan IST Annuqayah, karyawan dan Dosen di lingkungan IST Annuqayah.Kegiatan ini dibuka dengan pembaca Fatihah kepada masyaikh Annuqayah dan pembacan sholawat nabi.

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *